Pengertian Kracker dan Hacker
* Kracker
kracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer,
sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.
* Hacker
membuat teknologi internet semakin maju karena hacker menggunakan
keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki
kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam
sebuah software, membuat gairah bekerja seorang administrator kembali
hidup karena hacker membantu administrator untuk memperkuat jaringan
mereka.
Kesimpulan:Para hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer
untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam
sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Oleh karena itu,
berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti
sekarang ini ,Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan sedang
kracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan
melakukan penyusupan dengan maksud menguntungkan dirinya secara
personallity dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering disebut
hacker putih (yang merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) .
dan hacker hitam (kracker yang sifatnya membongkar dan merusak)
Contoh Kasus Hacker
1. Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal
komputer The 414s(414 merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di
Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut melakukan
pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial
Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos.
Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena
testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa
percobaan.
2. Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan
diri bergerak dalam bidang game dan komputer dengan menggunakan teknik
teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game.
Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun
bukan sebagai perusak.
Cara-cara melakukan Hacker
1. IP Spoofing
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu
pemalsuan alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP
attacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar
network. Misalkan attacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx
ketika attacker melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang
akan menganggap IP attacker adalah bagian dari Networknya misal
192.xx.xx.xx yaitu IP type C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang attacker ‘mengakali’ packet routing
untuk mengubah arah dari data atau transmisi ke tujuan yang berbeda.
Packet untuk routing biasanya di transmisikan secara transparan dan
jelas sehingga membuat attacker dengan mudah untuk memodifikasi asal
data ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai oleh
attacker tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men
tracing identitas dari para attacker.
2 . FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol
adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed command.
tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan
command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial
Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau attacker untuk
mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan
command shell dapat membuat seorang attacker mendapatkan akses ke sistem
server dan file-file data yang akhirnya seorang attacker bisa membuat
anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap system bahkan
network yang diserang.
Sebagai contoh adalah FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu
WU-FTPD yang selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki
kondisi yang mengizinkan terjadinya bufferoverflow Mengexploitasi FTP
juga berguna untuk mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP
Bounce attack (menggunakan server ftp orang lain untuk melakukan
serangan), dan mengetahui atau mensniff informasi yang berada dalam
sistem.
3. Unix Finger Exploits
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara
efficient untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena
permintaan informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan
peraturan, kebanyakan system Administrator meninggalkan utility ini
(finger) dengan keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama
sekali. Bagi seorang attacker utility ini sangat berharga untuk
melakukan informasi tentang footprinting, termasuk nama login dan
informasi contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang
aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan
seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger
ini dapat meminimalisasi usaha kracker dalam menembus sebuah sistem.
Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini
sudah cukup bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering
dengan menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar
‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap system.
4.
Flooding & Broadcasting
Seorang attacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host
yang berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan
request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa
menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke
satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga
disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station
yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan
dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang
menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran
dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat
menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas
besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system.
Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan:
terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk
mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan
kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang
kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource
secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
5. Fragmented Packet Attacks
Data-data internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi
lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang
isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari paket-paket yang
tidak mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini
akan mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server
NT akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah(fragmented packet)
cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol.
6. E-mail Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu: mail floods,
manipulasi perintah (command manipulation), serangan tingkat
transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode
(malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan
sosialisasi secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi
crash, membuka dan menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi
atau juga membuat akses ke fungsi fungsi perintah (command function).
7. DNS and BIND Vulnerabilities
Berita baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang
aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
8. Password Attacks
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara tentang kemanan.
Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka miliki,
seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi online
dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software
security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu prosedur
kemanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang attacker mungkin saja
mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam kehidupan sosial)
hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh password.
Ketika seorang attacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh
seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user
tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam menjaga
passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir
risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi
pun harus mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan
yang dilakukan terhadap password adalah menebak (guessing), brute force,
kracking dan sniffing.
9 Proxy Server Attacks
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu response
dengan cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu trusted
network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host mempunyai kekuasan untuk
membaca dan menulis (read/write) yang berarti apa yang bisa saya lakukan
dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan dalam system anda dan
sebaliknya.
10. Remote Command Processing Attacks
Trusted Relationship antara dua atau lebih host menyediakan fasilitas
pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy
server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network
kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted
system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima,
seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan
mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
11. Remote File System Attack
Protocol-protokol untuk tranportasi data –tulang punggung dari internet—
adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai kemampuan dengan mekanisme
untuk baca/tulis (read/write) Antara network dan host. Attacker bisa
dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk
mendapatkan akses ke direktori file.
12. Selective Program Insertions
Selective Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika
attacker menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan
trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system
sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware.
Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan
file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
13. Port Scanning
Melalui port scanning seorang attacker bisa melihat fungsi dan cara
bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa
mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi.
Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default
SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract
untuk digunakan dalam remote command attack.
14 TCP/IP Sequence Stealing,
Passive Port Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet
Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk
mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force,
serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas
stealth-like.
15. HTTPD Attacks
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam:
buffer overflows, httpd bypasses, cross scripting, web code
vulnerabilities, dan URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena attacker menambahkan errors
pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak
carackter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika
tempat untuk overflow ditemukan, seorang attacker akan memasukkan
string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow
dapat memberikan attacker akses ke command prompt.
PART 2
Keamanan Jaringan : Cara Menjebol Website
Ada berbagai cara yang dilakukan oleh seorang hacker untuk mencari
kelemahan sebuah sistem website. Sehingga mereka bisa meng hack website
tersebut.Ada berbagai tujuan seorang hacker dalam hack website mencuri
informasi pengguna, sampai hanya sekedar iseng saja.
Nah berikut ini berbagai cara dan trik seorang hacker meng hack sebuah website :
HTTPD Attacks Hack
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam:
buffer overflows, httpd bypasses, cross scripting, web code
vulnerabilities, dan URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena hacker menambahkan errors pada
port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak
carackter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika
tempat untuk overflow ditemukan, seorang hacker akan memasukkan string
yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow dapat
memberikan hacker akses ke command prompt.
TCP/IP Sequence Stealing Hack
Passive Port Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet
Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk
mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force,
serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih banyak kualitas
stealth-like.
Port Scanning Hack
Melalui port scanning seorang hacker bisa melihat fungsi dan cara
bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa
mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi.
Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default
SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract
untuk digunakan dalam remote command attack.
Selective Program Insertions Hack
Selective Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika
hacker menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan
trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system
sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware.
Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan
file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
Remote File System Attack Hack
Protocol-protokol untuk tranportasi data –tulang punggung dari
internet— adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai kemampuan dengan
mekanisme untuk baca/tulis (read/write) Antara network dan host. hacker
bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk
mendapatkan akses ke direktori file.
Remote Command Processing Attacks
Hack
Trusted Relationship antara dua atau lebih host menyediakan fasilitas
pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy
server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network
kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
hacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system.
Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima,
seorang hacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan
mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Proxy Server Attacks Hack
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu
response dengan cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu
trusted network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host mempunyai kekuasan
untuk membaca dan menulis (read/write) yang berarti apa yang bisa saya
lakukan dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan dalam system anda
dan sebaliknya.
Password Attacks Hack
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara tentang
kemanan. Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka
miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi
online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan
software security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu
prosedur kemanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang hacker
mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam
kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password.
Ketika seorang hacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh
seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user
tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam menjaga
passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir
risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering organisasi
pun harus mewaspadai hal ini dengan cara teknikal. Kebanyakan serangan
yang dilakukan terhadap password adalah menebak (guessing), brute force,
kracking dan sniffing.
DNS and BIND Vulnerabilities
Hack
Berita baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang
aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
E-mail Exploits
Hack
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu: mail
floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan tingkat
transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode
(malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan
sosialisasi secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi
crash, membuka dan menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file aplikasi
atau juga membuat akses ke fungsi fungsi perintah (command function).
Fragmented Packet Attacks Hack
Data-data internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi
lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang
isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari paket-paket yang
tidak mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini
akan mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server
NT akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah(fragmented packet)
cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama dari suatu protokol
Flooding & Broadcasting Hack
Seorang hacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang
berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan
request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa
menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke
satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga
disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station
yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan
dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang
menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran
dan/atau volume (size and/or volume). Seorang hacker dapat menyebabkan
Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau
volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam
keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu
banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data
agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas
proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan
sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma,
dan mengakibatkan kemacetan.
Unix Finger Exploits Hack
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara
efficient untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena
permintaan informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan
peraturan, kebanyakan system Administrator meninggalkan utility ini
(finger) dengan keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama
sekali. Bagi seorang hacker utility ini sangat berharga untuk melakukan
informasi tentang footprinting, termasuk nama login dan informasi
contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang
aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan
seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger
ini dapat meminimalisasi usaha kracker dalam menembus sebuah sistem.
Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini
sudah cukup bagi seorang atacker untuk melakukan social engineering
dengan menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar
‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap system.
FTP Attack Hack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol
adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed command.
tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan
command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial
Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau hacker untuk
mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan
command shell dapat membuat seorang hacker mendapatkan akses ke sistem
server dan file-file data yang akhirnya seorang hacker bisa membuat
anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap system bahkan
network yang diserang.
Sebagai contoh adalah FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu
WU-FTPD yang selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki
kondisi yang mengizinkan terjadinya bufferoverflow Mengexploitasi FTP
juga berguna untuk mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP
Bounce attack (menggunakan server ftp orang lain untuk melakukan
serangan), dan mengetahui atau mensniff informasi yang berada dalam
sistem.
IP Spoofing Hack
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu
pemalsuan alamat IP hacker sehingga sasaran menganggap alamat IP hacker
adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar network.
Misalkan hacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx ketika hacker
melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang akan menganggap
IP hacker adalah bagian dari Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP type
C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang hacker ‘mengakali’ packet routing
untuk mengubah arah dari data atau transmisi ke tujuan yang berbeda.
Packet untuk routing biasanya di transmisikan secara transparan dan
jelas sehingga membuat hacker dengan mudah untuk memodifikasi asal data
ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai oleh hacker
tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men tracing
identitas dari para hacker.